29 Desember 2009

sebuah prosa untuk sebuah nama

Semakin yakin aku bahwa kamu adalah wanita yg cerdas,
terlihat dari kata-kata mu.
Bahasa di sungai imaji mu mengalir begitu tenang namun dengan sopan menghanyutkan segala ketiadaan dan ketidak tahuan akan eksistensi sebuah kata..

Aku hanya ingin berbagi kata dengan mu hannya ingin berbagi bahasa dengan mu hanya itu…
Namun sepertinya kamu wanita cerdas dengan segdang kesibukan sehingga aku mafhum jika tak sepatah kata pun kamu bagi untuk ku, walau hanya sebatas kata hi….; ya….; tidak….; sial…; atau apasaja.

Seikat prosa ini aku alamatkan untukmu.
Untuk sebuah nama, primadona diangkasa

tanda kata dariku…
Sebuah prosa untuk sebuah nama.


Bogor 100909
Seorang teman di satu negri maya fecbook namanya telah menginspirasiku untuk melahirkan testimoni ini… seorang wanita yg cerdas sepertinya, karna kerap ia bermain dengan kata-kata sederhana namun begitu kaya perbendaharaannya, sopan membuat orang terhanyut kedalam dunia yang ia buat salut untuk gadis yang memiiki nama sama seperti primadona diangkasa…..

sejak saat itu...

Apakah kau selalu ingat kejadian-kejadian di masa yang telah lalu? ketika pelajaran usai di penjelasan terakhirnya, ketika semua orang berhambur keluar kelas tapi kau hanya beranjak dari tempat dudukmu dan beridiri tegak lurus dari titik kaki ku bertumpu, ketika pandangan kita bertemu, dan hanya sesaat ketika semua berlalu ada satu yang membuatku bertanya-tanya, mengapa saat itu semua tubuhku seperti beku ? siapakah sebenarnya dirimu ? apakah kamu ratu Mendoza yang berambut ular itu ? sehingga aku yang memandangmu menjadi batu… Tapi aku ragu.., kau bukan dia. Bahkan sehelai rambutpun tak tampak di keningmu, tak ada Mendoza memakai hijab, seperti mu. Kau jauh lebih cantik dari Mendoza bahkan kleo patra pun tidak. tapi aku yakin kamu punya kekuatan seperti itu.

Hanya satu yang kusesali hingga saat ini... Mengapa baru kali ini aku dapat benar-benar mengenal mu dapat benar-benar melihat mu. Mengapa tidak sejak dulu saja mengisi kehampaan hati ini. Siapa Kamu wanita yang tiba-tiba dihatiku dan bermain direlung-relungnya yang paling dalam? mengapa harus mennunggu tidak bertemu... sejak kapan kau ada? Kau tahu ? Sejak saat itu... tiga hari setelah hari raya idul fitri... aku adalah lilin yang menemukan apinya, walau harus terbakar dan meleleh ini adalah pengorbanan sebuah lilin untuk bisa menjadi semestinya dan kau membuatku berarti di dunia ini. Sekarang aku adalah lilin yang bersinar. Sejak saat itu aku adalah seekor ngengat, seekor ngengat yang riang menemukan api cintanya yang riang berputar-putar disinarnya walau akhirnya harus mati terbakar oleh api cintanya. Tapi aku bukan lah seorang martir seperti itu aku hanya pencinta biasa yang mencari kekasihnya. Dan kau adalah kekasih yang mengubah citaku menjadi api, menjadi magma dalam perut bumi, bahkan menjadi matahari. Kamu tahu ? Sejak saat itu… sejak saat aku melihat matamu, hidungmu senyummu dan semua yang ada padamu, sejak saat itu aku yakin kamulah penghunui hati ini.




Seberapa pantas aku menulis ini akupun tak tahu
Tapi aku mohon maaf jika aku lancang
Aku harus memberi tahukanmu tentang semua ini

Dari pemilik hati yang kau huni.


bogor H+3 2009

resah yang tak terpeta


Kala aku beri diri ini dengan kesenangan yang fana, memberikan kesegaraan pada kehausan yang sebenarnya fatamorgana hanya kelaparan pada dunia yang sesungguhnya membuatku buta. sebenarnya  aku merasa belaka  telah member diri ini dengan dosa, aku yang merugi  disaat yang tidak seharusnya ini teleh benar-benar menjadi manusia yang benar-benar  merugi.
Aku takut tuhan murka atau inilah sesungguhnya ujian untuk ku???
Aku tahu Ia tak akan memberikan lebih dari yang aku mampu…
Ya Allah letakakn dunia ditangan ku tapi jangan kau letakan dunia di hatiku….

Besar harapku  mendapatkan kebaikan dibulan suci ini namun adakah kecil kemungkinan Engkau memberikannya kepada ku. Aku sudah banyak hilap aku terlalu sibuk dengan urusan ku sendiri…